Selamat atas prestasi yang diraih untuk ananda M. Taufiqul Huda (Kelas 11-4) dan Ahmad Jabar Ilmi (Kelas 11-5) siswa SMA Negeri 1 Bojonegoro dan guru pembina Karya Ilmiah Remaja (KIR) SMAN 1 Bojonegoro ibu Dwi Wahyuni, M.Pd telah meraih juara 1 Lomba NSIE ( National Science Innovation Expo) bidang teknologi dan komputasi SMA yang diselenggarakan oleh Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung dan Indonesian Young Scientist Association di Aula Anwar Musaddad, UIN Sunan Gunung Djati, Jalan AH. Nasution, Desa Cipadung, Kecamatan Cibiru, Kota Bandung, Jawa Barat.
Judul Karya :
Biosensor: Pemanfaatan Proses Fotosintesis Tumbuhan Sebagai Sensor Sinar Matahari Berdasarkan Nilai Voltase Batang Tumbuhan Sebagai Penghantar dengan Mikrokontroler Arduino Nano
Abstrak
Penggunaan sensor pada saat ini menjadi kebutuhan penting bagipengembangan teknologi. Salah satu sensor yang memiliki peranan penting adalah sensor cahaya. Sensor cahaya sering digunakan sebgai sensor untuk lampu jalan otomatis yang bergantung dengan penyinaran sinar matahari sehingga memiliki kekur
angan tidak stabil saat terjadi mendung sesaat. Namun pengembangan sensor cahaya matahari yang memanfaatkan proses fotosintesis tumbuhan belum dikembangkan. Dari masalah tersebut kami mencoba mengembangkan biosensor yang memanfaatkan proses fotosintesis tumbuhan. Dengan memanfaatkan proses fotosintesis tumbuhan saat siang hari yang terjadi proses siklus elektron nonsiklik pada fotofosforilasi nonsiklik pada proses reaksi terang fotosintesis. Sehingga kami melakukan serangkaian percobaan untuk mengembangan biosensor. Biosensor dioperasikan menggunakan mikrokontroler arduino nano sebagai komponen komputer untuk dimanfaatkan sebagai sensor cahaya matahari. Tujuan percobaan adalah untuk mengetahui perbandingan nilai voltase pada siang hari dan malam hari, membandingkan nilai voltase pada tumbuhan monokotil dan dikotil, dan menguji kinerja sensor dengan mikrokontroler arduino nano. Tumbuhan monokotil yang digunakan adalah tumbuhan pisang dan tumbuhan dikotil adalah tumbuhan beringin hias. Hasil yang didapatkan digunakan untuk menentukan batas ukur dimana sensor menunjukan sudah terjadi proses fotosintesis reaksi terang atau belum, atau menunjukan sudah ada proses penyinaran sinar matahari atau belum. Prosedur percobaan dengan menghubungkan dua elektroda pada batang tumbuhan dengan ditusukan pada batang, jarak antar elektroda 1 cm. Elektroda dihubungkan dengan arus listrik searah 8,9 volt dan multimeter. Pengukuran dilakukan selama 15 jam dari pukul 04.30 WIB hingga 19.30 WIB. Hasil percobaan yang diperoleh adalah pada tumbuhan monokotil nilai voltase maksimum terjadi pada siang hari sebesar 8,6 volts dan nilai minimum pada malam hari sebesar 6,6 volts, sedangkan pada tumbuhan dikotil nilai voltase maksimal terjadi pada pagi hari sebesar 8,1 volts dan nilai minimal pada siang hari sebesar 6 volts. Kesimpulan dari percobaan adalah nilai voltase maksimum dan minimum pada tumbuhan monokotil dan dikotil menunjukan nilai yang berbanding terbalik. Sehingga program nilai batas voltase mikrokontroler arduino nano disesuaikan dengan jenis tanaman monokotil dengan nilai voltase 7,9 volt dan dikotil dengan nilai voltase 8 volt pada pagi hari saja. Hasil kinerja biosensor baik dan menunjukan respon stabil terhadap sinar matahari dan dapat dimanfaatkan sebagai sensor cahaya matahari. Sensor dapat diterapkan pada saklar lampu otomatis dan bekerja dengan stabil dan baik. Kata kunci: Biosensor, fotosintesis, monokotil, dikotil, voltase, arduino nan