Jum'at, [23/09/2022] pagi pukul 06.30 wib, SMA Negeri 1 Bojonegoro melalui program kerja OSIS Sie 1 (Pembinaan Keimanan dan Ketaqwaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa), sebelum pelaksanaan pembelajaran pertama dimulai, seluruh warga sekolah mengikuti kegiatan pengajian siraman rohani dalam program Jumat Qalbu di lapangan SMA Negeri 1 Bojonegoro.
Kepala SMAN 1 Bojonegoro Bapak Sumarmin, M.Pd menyampaikan rasa syukurnya atas terlaksananya kembali kegiatan rutin Jumat Qolbu di sekolah setelah 3 tahun terakhir program Jumat Qolbu sempat terhenti disebabkan adanya dampak krisis pandemi Covid-19. Program Jumat Qolbu adalah salah satu dari sekian program sekolah dalam rangka implementasi pendidikan karakter pada siswa khususnya bagi siswa muslim, dan melalui kegiatan ini harapannya dapat mengembangkan karakter siswa yang lebih baik lagi. Sesuai jargon kurikulum baru Kurikulum Merdeka penanaman karakter melalui project Jumat Qolbu ini untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila dalam Kurikulum Merdeka.
Sambutan Kepala SMAN 1 Bojonegoro Bapak Sumarmin, M.Pd
Rangkaian Jumat Qolbu dimulai pukul 06.30 wib kegiatan pertama diawali dengan berwudhu kemudian dilanjutkan membentuk shaf yang mengatur jamaah putra dan putri duduk secara terpisah dengan jamaah putra berada di sebelah kanan dan putri berada di sebelah kiri. Setelah seluruh jamaah tersusun rapi prosesi berikutnya adalah secara bersama-sama pembacaan tilawah surat Al Mulk dan surat Ar Rahman. Setelah usai pembacaaan tillawah materi pembinaan mental spitual diberikan oleh ustadz berupa tausiah agama.
Pembacaan Tilawah Surat Al Mulk dan Surat Ar Rahman Secara Bersama Sama
Pemateri Jumat Qolbu di bulan September minggu ke empat ini beliau ustadz Mohamad Jamaludin, S.Pdi guru pengampu mata pelajaran pendidikan agama islam di SMAN 1 Bojonegoro. Tema materi tausyiah pada Jumat Qolbu pagi hari ini tentang menjadi pribadi yang berilmu dan berakhlakul karimah.
Ustadz Mohamad Jamaludin, S.Pdi Pemateri Tausiyah Jumat Qalbu
"Tholabul 'ilmi faridhotun 'alaa kulli muslimin wal muslimat minal mahdi ilal lahdi”, yang artinya menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim/muslimah sejak dari ayunan hingga liang lahat. Ilmu itu sangat penting untuk dimiliki karena Rasulullah sendiri yang mengatakan bahwa hidup di dunia maupun di akhirat ada ilmunya. Setiap perbuatan yang tidak dilandasi oleh sebuah ilmu hanya akan menimbulkan kemudharatan. Itulah letak penting sebuah ilmu yang harus dimiliki oleh setiap Muslim. Bahkan, untuk mengapresiasi seseorang yang telah bersusah payah menjadikan dirinya berilmu, Allah akan mengangkat derajatnya. Namun demikian, ternyata ada yang lebih penting daripada ilmu. Tanpa perkara yang satu ini, ilmu tak akan memberi manfaat. Lalu apakah yang lebih penting daripada sebuah ilmu? Ilmu tanpa dibarengi oleh penguasaan akhlak mulia hanya akan menjadi sebuah bencana. Pinter tapi tidak punya adab akan sia-sia". tutur beliau ustadz Mohamad Jamaludin, S.Pdi dalam materi Tausyiah nya.
Selesai acara pengajian Jumat Qalbu, kegiatan dilanjutkan dengan pembelajaran yang berjalan seperti jadual biasanya di hari Jumat.
