SMAN 1 Bojonegoro, JawaTimur, kembali menyelenggarakan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) Adaptif Merdeka pada pekan kedua September 2023. Kegiatan ini merupakan program Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dan diinformasikan melalui Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur.
“Alhamdulillah, ini adalah kesempatan kedua kami mengikuti UKBI. Para siswa yang sekarang duduk di kelas XII pernah mengikuti UKBI ketika mereka masih berada di kelas X pada 2021,” ujar Kepala SMAN 1 Bojonegoro bapak Sumarmin, M.Pd.
Beliau menjelaskan, UKBI sangat bermanfaat bagi para peserta didik untuk meningkatkan kompetensi dalam berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Selain itu, program ini juga menjadi upaya untuk memartabatkan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan nasional.
Hal senada disampaikan Mas EdyMasrur, S.Pd., koordinator lembaga. Beliau memaparkan, UKBI menjadi salah satu agenda sekolah untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia para peserta didik. “Para siswa dapat memanfaatkan UKBI untuk menguji kompetensinya dalam menyimak, merespons kaidah, dan membaca,” katanya.
Giat UKBI di SMAN 1 Bojonegoro diawali dengan sosialisasi pendaftaran UKBI secara kolektif kepada para peserta didik. Selanjutnya, koordinator lembaga melakukan pendataran pada laman ukbi.kemdikbud.id dan melengkapi format Excel data peserta uji. Tahap berikutnya, para calon peserta melengkapi data pada akun masing-masing.
“Para calon peserta dapat mengedit profil serta mengunggah foto diri dan foto kartu identitas. Pastikan foto sesuai dengan ketentuan yang ada,” jelas bapak Mas Edy Masrur.
Jika calon peserta sudah melengkapi foto diri dan foto kartu identitas, akan muncul waktu hitung mundur pelaksanaan UKBI sesuai dengan jadwal yang dipilih. Ketika waktu tes tiba, informasi waktu hitung mundur akan berubah menjadi tombol mulai, yang artinya peserta sudah dapat memulai ujian.
Sesuai dengan jadwal yang didapatkan, para peserta didik SMAN 1 Bojonegoro melaksanakan UKBI secara daring dari rumah. Mereka memilih paket 1 yang terdiri atas seksi mendengarkan, merespons kaidah, dan membaca. Agar dapat mengikuti UKBI dengan baik, mereka menggunakan fasilitas uji, seperti komputer atau laptop berkamera, perangkat jemala, tetikus, dan jaringan internet yang stabil.
Skor akhir peserta yang memilih paket 1 akan muncul otomatis. Selanjutnya, mereka akan mendapatkan sertifikat yang berisi skor dan predikat, antara lain istimewa (725--800), sangat unggul (641—724), unggul (578—640), madya (482—577), semenjana (405—481), marginal (326—404), dan terbatas (251—325).
Para siswa SMAN 1 Bojonegoro mengaku sangat antusias mengikuti UKBI. Eno Ajeng Larasati, misalnya. Siswa kelas XI-3 ini mengaku senang karena berkesempatan untuk pertama kalinya melaksanakan kegiatan ini. Dia berharap mendapat kesempatan untuk UKBI lagi dan akan berusaha agar mendapatkan skor yang lebih baik.
Jaya Chantika Nirsambikala, siswa kelas XI-5, mengaku beruntung dapat mengikuti UKBI. Dia menilai UKBI adalah kegiatan yang sangat menarik dan bermanfaat.
Dia menjadi semakin peka terhadap penggunaan tanda baca, huruf kapital, kata baku, kalimat efektif, dan kaidah kebahasaan lainnya.
Sementara itu, Kartika Nana Naulita, siswa kelas XII-4, merasakan manfaat peningkatan kemampuannya dalam berliterasi. Sebab, seksi membaca merupakan kesempatan baginya untuk meningkatan pemahaman dan penalaran kritis.
“Selamat untuk para peserta didik yang memperoleh skor tinggi. Untuk siswa yang mendapatkan skor kurang, tetaps emangat. Masih banyak kesempatan untuk belajar. Jadikan skor tersebut sebagai pelecut semangat untuk meraih skor yang lebih tinggi pada UKBI berikutnya,” pesan bapak Mas Edy.
